Tampilan Utama Blog Abd. Basid |
Di Indonesia sendiri sefenomenal apapun sebuah karya, hal itu tetaplah karya yang jauh dari mungkin untuk menembus pasar internasional. Kesadaran pembaca di Indonesia memang sudah cukup tinggi, tapi kesadaran untuk menghargai tulisan anak negeri masih kurang. Masyakarat Indonesia masih bangga ketika ditanya buku apa yang sedang dibaca, maka dengan bangga dia akan menjawab bahwa buku yang dibacanya adalah buku best seller international.
Ini seakan sudah menjadi doktrin dikalangan pembaca buku Indonesia, khususnya mereka yang masih remaja yang notabene masih suka pamer terhadap kemampuan yang dia punya, termasuk kemampuan membaca tersebut. Ini memang patut disayangkan, tapi disisi lain kita juga patut bersyukur, karena minat baca masyarakat Indonesia tambah meningkat dari tahun ke tahun meski presentase-nya 0.%
Kita hanya bisa berharap suatu hari mereka yang lebih bangga membaca karya luar negeri ini berbalik hati menjadi bangga membaca karya anak negeri. Bagi blogger seperti kita, dalam upaya menggalakkan cinta membaca karya anak negeri langkah paling sederhana namun efektif adalah membuat tulisan-tulisan berkualitas dan original. Seperti yang lakukan oleh Abd. Basih ini.
Tulisan-tulisan yang diposting di blognya ini kebanyakan adalah tulisan yang sudah berhasil menembus media cetak maupun online baik nasional maupun lokal. Kalau saya amati, Abd. Basid ini tekun sekali untuk bidang yang satu ini. Bahkan Abd. Basid sudah menulis sejak beliau duduk dibangku kuliah semester awal.
Hingga sekarang, aktivitas menulis itu terus berjalan dan lebih tekun. Karena sudah didampingi oleh sang bidadari, alias istri tercinta. Postingan-postingan (tulisan) didalm blog ini lebih bernuansa aktual dan tajam secara analisis dalam setiap menyikapi masalah-masalah nasional.
Tapi tidak cukup sampai disitu, saudara Abd. Basid ini tidak hanya menulis opini-opini aktual seputar pemasalahan negeri kita, tapi beliau juga sering meresensi buku-buku yang beliau dapat dari penerbit. Beliau jarang sekali membali buku dari toko, hampir semua buku yang dia punya dalah pemberian penerbit, berkat ketekunannya dalam meresensi buku-buku yang dia baca dan kemudian mendapat reward dari penerbit yang bukunya telah diresensi di koran.
Akhir kata, selamat membaca karya-karya saudara Abd. Basid yang berkualitas tinggi ini. Berbagai opini dan resensi akan banyak ditemukan di blog ini. Dan bagi anda yang sering baca opini di koran-koran, dan menemukan tulisan Abd. Basih tapi tidak sempat membaca korannya, maka segeralah pergi ke blog ini. karena (pasti) saudara Abd. Basid akan memposting di blog pribadinya ini.
Gaya menulis yang enak dibaca
BalasHapusMungkin perlu juga menterjemahkan tulisan Blogger Indonesia ke dalam bahasa lain seperti Bahasa Inggris, Melayu, China, Jepang dan Arab mengingat pasar di negara2 berbahasa itu lebih apresiatif dalam menilai karya orang lain. Tapi saya pikir kalau tulisan kita berkualitas, masak sih orang Indonesia tidak menghargai?? Buktinya penulis novel Habiburahman El-Shirazy dan Andrea Hirata bisa mendulang kesuksesan bahkan novelnya di angkat ke dalam sebuah film. Jadi enggak bener juga dong ya, kl orang Indonesia kurang menghargai karya anak negeri. Mungkin lebih tepatnya faktor minat baca yang masih kurang, jauh kurangnya dibanding negara2 lain. Hal itulah yang harus diperbaiki. Kalau bisa sih, Ada jam2 tertentu di mana orang tidak boleh menonton tv. Karena bagaimanapun itu salah satu faktor yg bikin orang jadi malas membaca.
BalasHapusSebentar lagi aku mau mampir ke Blog Sdr.Abd. Basid, soalnya agak penasaran juga hehehe...
@Dewa Made Ari S : terima kasih.
BalasHapussemoga bermanfaat :)
@Alkindi Siregar : sebenarnya langkah menerjemah ini kurang efektif kalau menurut saya.
Jika kita membuat postingan berkualitas, kita tidak perlu repot-repot menerjemah tulisan-tulisan kita ke berbagai bahasa internsional tersebut. Justru merekalah (orang seluruh penjuru dunia) yang akan belajar bahasa kita (sebuah mimpi besar) karena sangat membutuhkan tulisan kita yang berbahasa Indonesia ini.
Mengenai kang Abik dan Andrea Hirata... bolehlah... mereka dikatakan penulis yang sukses meski belum menembus pasar internasional.
Tapi tetap saja rasa nasionalisme masyarakat Indonesia akan berkurang ketika disuguhi novel Ayat-Ayat Cinta, Laskar Pelangi, Twilight, dan Herry Potter. Kemungkinan mereka akan memilih Twilight dan Herry Potter, (tapi saya tetap berharap, semoga prediksi saya ini salah besar).
Saya sendiri Lebih suka dengan karya2 Andrea Hirata :) Semua bukunya saya punya, Inspiratif deh pokoknya.... :D
BalasHapusTapi mood membaca saya malah hilang setelah berkeluarga :(
Biasa, tuntutan waktu membuat pikiran selalu fokus ke Dapur :D
Btw, Blognya mnarik.. Saya Suka :)
ya deh, sering2 kesini. abis penulisnya ngarep, hehehe
BalasHapus@KlikNesia : setidaknya masih punya waktu sebelum tidur, meski membaca beberapa baris saja.
BalasHapusSyukur-syukur pasangan anda bisa ketularan kebiasaan memabaca anda :)
Terima kasih atas punjiannya, semoga bermanfaat..
@rusydi hikmawan : hehehe...
btw, maksud sampean ngarep sering-sering ke Blognya saudara Abd. Basih ato ke blog ini? :)
Wah pasti mantap ya klo misa masuk di kategori untuk di review blognya oleh blog review ini, salam sukses selalu sob, semoga makin berkembang dan makin mantap tulisannya, bahsanya enak, enteng tapi sangat berbobot.
BalasHapusriviewnya sangat bagus banget..
BalasHapus@Muklis : terima kasih sob... mari kita saling dukung, aktivitas blogger juga demi kamajuan bangsa ini.
BalasHapus@User : terima kasih, semoga bermanfaat
Kalo saya sih lebih suka baca buku luar gan. Soalnya blog saya membahas Cinta. Karena yg penelitian Cintanya dah maju kan org-org luar ky Prof. Lucy Brown, Prof. Helen Fisher, ama dr. Louann Brizendine..
BalasHapusMereka dah membahas Cinta ampe reaksi kimia neural dan pandangan antropologisnya. Saya keliling toko buku ya karya anak bangsa soal Cinta masih gk seserius desertasi dan penelitian doktoral. Mereka menuliskan fakta-fakta ilmiah tadi bahkan dengan bahasa yg amat ringan.
cb deh bc Why Him, Why Her? tulisan Helen Fisher! Walopun tebel tp asyik. :D
@ucihasantoso : boleh juga..
BalasHapuskita boleh membaca karya luar negeri asal tidak melupakan karya dalam negeri.
dengan nasionalisme yang tinggi (membaca karya-karya anak negeri) akan memotivasi penulis Indonesia untuk seperti penulis-penulis luar negari.
Yakinlah, bahwa penulis Indonesia menghasilkan karya yang kadang tidak memuaskan, hal itu disebabkan oleh orang Indonesia sendiri yang kurang menghargai karya-karya mereka sehingga mereka tidak termotivasi untuk membuat tulisan yang lebih bagus lagi, dan bagi pemerintah yang kurang menghargai keberadaan penulis juga berperan penting, karena bagaimanapun apresiasi pemerintah memegang peranan penting dalam eksistesi penulis lokal..